Berita Terbaru Harga Hp Android Samsung Galaxy BlackBerry IPad iPhone Telkomsel Indosat XL SMS BBM Ucapan Selamat Tahun Baru 2015

LIEM SIOE LIONG MENINGGAL DUNIA Profil Kilas Liem Sioe Liong

Video Proses Pemakaman Liem Sioe Liong Meninggal DuniaLIEM SIOE LIONG MENINGGAL DUNIA Profil Kilas Liem Sioe Liong . Dunia bisnis Indonesia kembali berduka cita, pengusaha yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia di masa Orde Baru, Liem Sioe Liong atau dikenal dengan nama, Sudono Salim atau Liem Sioe Liong meninggal dunia tutup usia. [VIDEO] PEMBUKAAN PIALA EROPA 2012 Menyambut Pembukaan Piala EURO 2012

"Saya sudah cek, betul beliau meninggal di Singapura," kata Sofjan Wanandi, rekan bisnis Liem Sioe Liong,  Minggu, 10 Juni 2012.

Sofjan yang juga ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu, mengungkapkan, kabar wafatnya Sudono Salim diperolehnya dari pesan singkat. Tercatat tiga buah SMS dari rekannya yang berada di Singapura mengabarkan kabar duka tersebut kepadanya.

Liem Sioe Liong lahir di Tiongkok, 10 September 1915 dan merupakan pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim meliputi sejumlah perusahaan besar seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indomobil Sukses International Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Indosiar Karya Media Tbk, hingga PT Bank Central Asia Tbk.

Ia dikenal dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto dan saat ini tinggal di Singapura. Gurita bisnisnya, kini diteruskan sang anak, Anthoni Salim dan menantunya Franciscus Welirang.

Pada saat krisis moneter 1998, bisnis Grup Salim jatuh. Saat itu, perusahaan harus menyerahkan sekitar 108 perusahaan kepada pemerintah guna membayar utang Rp52,7 triliun.

Namun, salah satu mesin uang Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, tidak termasuk yang diserahkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Hanya sebagian kecil saham Indofood yang diserahkan ke BPPN. Kendali tetap dipegang oleh Grup Salim, kendati saat itu Anthoni Salim, sang putra Liem Sioe Liong, berada di balik layar.

Beberapa tahun setelah krisis, Grup Salim mulai unjuk gigi. Pada 2004, enam tahun setelah krisis, melalui tangan Anthoni, Grup Salim kembali. Anthoni mengambilalih kembali tampuk kepemimpinan Indofood yang dipegang oleh Eva Riyanti Hutapea.

Sejak saat itu hingga sekarang, Anthoni menjabat sebagai presiden direktur dan kepala eksekutif korporat (chief executive officer/CEO) Indofood sejak 2004. Selain itu, Anthoni menjabat sebagai presdir dan CEO Grup Salim.

Kini, Indofood terus tumbuh dan berkembang sebagai raja industri makanan di Indonesia. Bahkan, bisnis Indofood kian terintegrasi dan bergerak dari hulu hingga hilir. Perusahaan ini bergerak di sektor agribisnis, industri tepung terigu, produk makanan hingga menguasai jalur distribusi.

Indofood pun menawarkan saham perdana anak usaha, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di Bursa Efek Indonesia. Dari IPO tersebut, Indofood meraup dana besar, Rp6,29 triliun.

Sebagian dari dana itu dipakai pengembangan usaha, seperti menambah kapasitas pabrik untuk susu, penyedap makanan, nutrisi serta makanan kaleng. Yang tak kalah penting adalah menggenjot pabrik mi instan, produk paling populer made in Indofood.

Khusus untuk mi instan, penambahan kapasitas pabrik digeber di Jakarta, Palembang, dan Semarang. "Kapasitas noodle akan didongkrak 13 persen dari sekarang 15,7 miliar bungkus per tahun," kata Sekretaris Perusahaan Indofood Sukses Makmur, Werianty Setiawan saat itu.

Kapasitas produksi belasan miliar bungkus per tahun memang bukan main-main. Itu menempatkan Indofood sebagai produsen mi instan terbesar di dunia. Dari total kapasitas tersebut, sebanyak 11 miliar bungkus adalah produk Indomie. Dari jumlah itu, sebanyak 880 juta bungkus diekspor.

Begitu besarnya produksi Indomie membuat merek ini identik dengan mi instan yang sangat melekat dan dikenal luas masyarakat. Bukan sekadar dikenal dari Sabang sampai Merauke atau Pulau Timor hingga Pulau Talaud. Namun, Indomie jauh mengalahkan merek mi instan saudaranya, seperti Supermi, Sarimi atau Pop Mie. Tak mengherankan jika Indomie secara konsisten mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi setiap tahunnya.

Yang lebih menakjubkan, Indomie bukan hanya dikenal di Indonesia, namun juga di mancanegara. Saat itu, menurut Direktur Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang, Indomie sudah diekspor ke 80 negara di lima benua selama lebih dari 20 tahun. Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat di Asia seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Hong Kong hingga Taiwan.

Namun, Indomie sudah terbang jauh ribuan kilometer mulai dari wilayah Eropa, Timur Tengah, Afrika hingga benua Amerika. Di negara-negara Afrika dan Timur Tengah, seperti Sudan dan Lebanon malah hampir ada di setiap toko ritel dan supermarket. Di Amerika Serikat, Indomie malah menjadi salah satu hadiah Natal favorit paling murah.

Dengan pasar yang begitu luas hingga 80 negara, tak mengherankan jika kerajaan bisnis Indofood terus melaju. Per 31 Desember 2011, penjualan bersih konsolidasi Indofood sebesar Rp45,33 triliun, tumbuh sekitar 18,04 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp38,4 triliun.

Perseroan pun berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp4,89 triliun atau bertambah 24,31 persen dari sebelumnya yang mencapai Rp3,93 triliun. Berdasarkan data BEI, nilai kapitalisasi pasar Indofood Sukses Makmur mencapai Rp41,2 triliun.

Tentu saja, Indomie adalah penyumbang terbesar pendapatan Indofood. Kontribusinya mencapai hampir 70 persen dari semua produk bermerek made in Indofood.

Kilas Balik Lim Sioe Liong

Taipan Sudono Salim meninggal dunia di Singapura, Minggu 10 Juni 2012. Siapa sangka pemilik kerajaan Salim Group ini dulunya orang tak punya.

Memiliki nama Liem Sioe Liong, Salim lahir di Fuqing, Fujian, China, 10 September 1915. Anak kedua dari seorang petani di Fujian.

Kekacauan politik di China pada 1938 membulatkan tekad Liem meninggalkan Fujian. Mengarungi Laut China menyusul kakaknya, Liem Sioe Hie, yang sudah menetap di Indonesia.

Dengan perahu kecil, dia berhasil mendarat di Surabaya. Harapannya, sang kakak menjemput. Tapi ternyata tidak. Sampai empat hari dia menunggu. Pihak imigrasi tak meloloskan Liem ke luar dari wilayah pelabuhan. Selama itulah Liem kecil tak makan.

Persis pada hari keempat, kakaknya menjemput. Liem kecil dibawa ke Kudus. Di situlah Liem dikenalkan dengan usaha rumahan, membuat kerupuk dan tahu. Keuletan Liem membuat usahanya maju.

Namun, pada 1940an, Jepang menjajah Indonesia dan usahanya bangkrut. Tak cuma itu, dia juga mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpangi masuk jurang. Seluruh penumpang meninggal, kecuali Liem. Luka parah membuat Liem dua hari tak sadar, namun akhirnya membaik.

Kemudian Liem pindah ke Jakarta. Semasa pemerintahan Orde Baru, usahanya berkembang pesat. Pada 1969, Om Liem, panggilan akrabnya, berkongsi dengan pengusaha Sudwikatmono, Djuhar Sutanto, dan Ibrahim Risjad membentuk CV Waringin Kentjana. Om Liem sebagai Chairman dan Sudwikatmono sebagai CEO.

Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan kopi, lada, karet, dan kopra. Perusahaan ini juga melakukan impor beras dan gula.

"The Gang of Four" ini kemudian mendirikan pabrik tepung PT Bogasari pada 1970. Berbekal dari pinjaman pemerintah, Bogasari berkembang.

Kemudian pada 1975, kelompok ini mendirikan pabrik semen PT Indocement Tunggal Prakarsa. Pabrik ini berkembang pesat dan sempat memonopoli semen di Indonesia.

Belakangan Ciputra gabung. Mereka kemudian mendirikan perusahaan real estate PT Metropolitan Development yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Bumi Serpong Damai.

Om Liem juga mendirikan bisnis otomotif melalui bendera PT Indomobil dan perbankan melalui Bank Central Asia (BCA).

Usahanya ini, mengantarkan Om Liem pernah jadi orang terkaya di Indonesia dan Asia. Bahkan pemilik Indofood ini pernah masuk daftar 100 orang terkaya dunia.

Sayangnya, ketika krisis moneter dan Soeharto lengser, usahanya ikut terpuruk. Bahkan Om Liem memilih tinggal di Singapura setelah pada pada 1998 rumahnya di Jalan Gunung Sahari, Jakarta, dijarah massa.

Belakangan usahanya bangkit lagi di tangan anaknya, Anthony Salim, dan menantunya, Franky Welirang. (Tokoh Indonesia dan Wikipedia)

LIEM SIOE LIONG MENINGGAL DUNIA, Profil Kilas Liem Sioe Liong , Sejarah Liem Sioe Liong, Foto Liem Sioe Liong, Video Liem Sioe Liong, Youtube Liem Sioe Liong, Proses Pemakaman Liem Sioe Liong, Penyebab Liem Sioe Liong Meninggal, Latar Belakang Liem Sioe Liong, Sudono Salim Meninggal Dunia, Profil Sudono Salim, Pemakaman Sudono Salim




Klik Like dan mohon dishare ya ...
Link Posting: http://bestseoeasy.blogspot.com/2012/06/liem-sioe-liong-meninggal-dunia-profil.html
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.

LIEM SIOE LIONG MENINGGAL DUNIA Profil Kilas Liem Sioe Liong

Posted by Best SEO Easy, Published at 10:13 PM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment